Senin, 24 Maret 2014

SEJARAH DEKOLONISASI DAN PERANG DINGIN


 SEJARAH  DEKOLONISASI DAN PERANG DINGIN

Dekolonisasi Berbagai Negara



Istilah dekolonisasi berasal dari bahasa Inggris decolonization yang terdiri dari de (tidak) dan colonization (penjajahan). Gabungan dari dua kata tersebut dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan dari suasana penjajahan menuju bukan penjajahan atau lazim disebut kemerdekaan.
Sejak permulaan abad ke-20 bangsa-bangsa dikawasan Asia-Afrika mulai bangkit menentang kekuasaan bangsa-bangsa Eropa.Perjuangan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa di Asia-Afrika itu bertujuan untuk mencapai kemerdekaannya agar terbebas dari segala bentuk kekuasaan bangsa asing.Semangat perjuangan bangsa Asia dan Afrika ini semakin meningkat setelah kemenangan pasukan Jepang terhadap Rusia tahun 1905.Akibat kemenangan itu,dimulailah proses dekolonisasi di kawasan Asia Afrka.Munculnya proses dekolonisasi dikawasan Asia Afrika diawali oleh bangkitnya rasa nasionalisme dari bangsa-bangsa dikawasan Asia dan dari bangsa-bangsa di kawasan Afrika.
Kemudian proses dekolonisasi dilanjutkan dengan munculnya negara-negara baru dikawasan Asia Afrika.Melalui berbagai bentuk perjuangan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa di kawasan Asia Afrika berhasil membebaskan dirinya dari kaum penjajah, serta kemudian berhasil mendirikan negara-negara baru yang terbebas dari segala bentuk ikatan dari kekuasaan asing.

1.Gerakan Nasionalisme di Kawasan Asia
Disebabkan oleh beberapa factor di antaranya :
a).Kenangan kejayaan masa lampau.
Sebelum imperialisme Barat masuk ke timur,bangsa-bangsa di Asia pada umumnya pernah memiliki negara kekuasaan yang jaya dan berdaulat.Misalnya bangsa Indonesia pernah memiliki kejayaan pada masa Sriwijaya atau Majapahit,India pada masa Kaisar Ashoka, dan sebagainya. Kejayaan itu menimbulkan “harga diri” sehingga mereka akan memberontak bila harga diri tersebut diganggu

b).Penderitaan dan kesengsaraan akibat imperialisme
Muncul dan berkembangnya imperialisme di dunia membawa perubahan yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat,khususnya di wilayah Asia dan Afrika.Pelaksanaan imperialisme di Asia menimbulkan kesengsaraan dan penderitaan bagi bangsa-bangsa yang terjajah,karena kaum imperialis hanya mengeruk keuntungan demi kejayaan bangsannya sendiri.Kesengsaraan dan penderitaan inilah salah satu alasan yang mendorong timbulnya perlawanan-perlawanan bersifat nasional
.
c).Munculnya golongan cendekiawan
Golongan cendekiawan muncul dimana-mana akibat perkembangan dan meningkatnya pendidikan. Akibat lanjut dari penyebaran kaum cendekiawan didalam masyarakat,timbulnya berbagai gerakan yang menentang penjajah.Karena itu,kaum cendekiawan pribumi tampil diatas panggung politik dalam negerinya dan menjadi penggerak atau pemimpin pergerakan nasional.
d). Kemenangan Jepang atas Rusia (1905)
Mengakibatkan semangat bangsa Asia untuk menentang kekuasaan imperealisme Barat.Di Indonesia Pergerakan Kebangsaan diawali dengan terbentuknya organisasi Budi Utama (1908)
e). Kemajuan dalam bidang politik,sosial,ekonomi.
Nasionalisme suatu bangsa dapat timbul karena kemajuan di bidana politik,sosial-ekonomi,dan kebudayaandi negeri terjajah. Ketiga aspek itu merupakan kesatuan yang diperjuangkan secara serentak, ketiganya memberikan ciri-ciri perjuangan nasionalisme di negara-negara Asia yang terjajah.Paham nasionalisme pada mulanya berkembang secara local, “daerahisme”, kemudian menjadi kolektif dan meluas keseluruh negeri yang terjajah dan akhirnya menjadi pahan nasionalisme.
Berikut ini gerakan-gerakan nasionalisme yang tumbuh dan berkembang di Asia dan Afrika.
1). Gerakan Nasionalisme Jepang
Ketika Jepang diperintah oleh Kaisar (Tenno) Meiji, Jepang memasuki zaman modernnisasi yang banyak membawa perubahan terhadap perkembangan Jepang di dunia Internasional pada masa itu. Jeapang maju dengan pesat di segala bidang. Bahkan, kekuatan militer Jepang mulai diperhitungkan oleh bangsa-bangsa Barat, termasuk Amerika Serikat dan Bangsa Eropa pada masa itu.
Untuk membuktikan kekuatan militer Jepang, Korea menjadi sasaran pertamanya. Kemenangan yang diperoleh Bangsa Jepang, menyebabkan pasukan Jepang melanjutkan ekspansinya ke Manchuria.Saat itulah pasukan Jepang berhadapan dengan Bangsa Rusia. Kemenangan Jepang ats Rusia ini ternyata berdampak luas di wilayah Asia. Bangsa-bangsa di Asia mulai bangkit menentang penjajahan Barat.

2). Pergerakan Kebangsaan India
Sebelum nasionalisme muncul di India telah dilakukan perlawanan-perlawanan dari raja-raja India untuk menentang kekuasaan kolonial Inggris. Para prajurit Inggris berkebangsaan India juga pernah melakukan pemberontakan terhadap Inggris dalam peristiwa yang dinamakan The Indian Mutiny pada tahun 1857-1859. Namun, semua perlawanan itu belum membuahkan hasil.
Untuk menyatukan kekuatan menghadapi penjajahan Inggris, kaum pergerakan rakyat India membentuk sebuah organisasi kebangsaan yang dikenal dengan nama All India National Congres. Tokoh-tokoh yang terkenal dalam organisai ini seperti Mahatma Gandhi, Pandhit J. Nehru. B.G. Tilak, Moh. Ali Jinah, Iskandar Mirza, Liquat Ali Khan. Pemimpim yang terkenal adalah Mahatma Gandhi dengan dasar perjuangannya sbg.
a. Ahimsa (dilarang membunuh) yaitu gerakan anti peperangan.
b. Hartal yaitu suatu gerakan rakyat India dalam bentuk aksi yang tidak berbuat apapun walaupum mereka tetap masuk kantor ataupun ke pabrik dan lain sebagaimya.
c. Satya Graha yaitu suatu gerakan rakyat India untuk tidak bekerja dengan pemerintah kolonial Inggris.
d. Swadesi yaitu suatu gerakan rakyat India untuk memakai barang-barang buatan negeri sendiri.

3).Gerakan Kebangsaan Filipina
Gerakan rakyat Filipina ini dikobarkan oleh Jose Rizal dengan tujuan untuk mengusir penjajahan Bangsa Spanyol dari Filipina. Jose Rizal ditangkap Spanyol karena dituduh menggerakan Pemberontakan Katipunan. Pada tanggal 30 September 1896, dia dijatuhi hukuman mati. Kemudian gerakan perlawanan dilanjutkan oleh Emilio Aquinaldo dan berhasil memproklamasikan kemerdekaan Filipina pada tanggal 12 Juni 1898. Namun, kemerdekaan yang berhasil diperolehnya itu tidak tahan lama, karena kemunculan Amerika Serikat menghapus kemerdekaan itu. Filipina dikuasai oleh Amerika Serikat dan baru diberikan kemerdekan pada tanggal 17 Juli 1946.

4). Gerakan Nasionalisme China
Setelah melalui serangkaian peristiwa seperti Perang Candu,Pemberontakan Taiping dan Pemberontakan Bokser, Bangsa China belum mampu juga mengusir kekuasaan Asing dari tanahnya. Dalam keadaan yang kacau itu, tampil Sun Yat Sen memimpin Gerakan nasionalisme China dengan mendirikan Partai Nasional China (Kuo Min Tang) pada tahun 1912. Ia mengadakan pembaruan disegala sector kehidupan Bangsa China.Dasar perjuangan yang dikemukakan oleh Sun Yat Sen adalah San Min Chu I yang terdiri atas :
a.   Republik China adalah suatunegara nasionalis China
b. Pemerintahan China disusun berdasarkan demokrasi atau kedaulatan berada ditangan  rakyat.
c. Pemerintah China mengutamakan kesejahteraan sosial bagi rakyatnya.

Pada saat yang bersamaan, di wilayah utara China juga Li-Li San mendirikan Partai Komunis China (Kun Chang Tang). Pada tahun 1924, Sun Yat Sen meninggal dunia. Posisinya digantikan oleh Chiang Kai Sek. Sejak itu terjadi persaingan diantara kaum nasionalis dengan kaum komunis.Akhirnya, ketika kaum komunis dipimpin oleh Mao Zedong kaum komunis tampil sebagai pemenang dan memerintah seluruh wilayah China. Sementara kaum nasionalis yang terdesak berpindah ke Pulao Formosa (Taiwan) yang sekarang menjadi negara Taiwan.

5). Pergerakan Turki Muda (1908)
Setelah zaman kejayaan Turki Usmani mengalami kemerosotan,mengundang bangsa-bangsa Eropa untuk mendapatkan keuntungan dari posisi Turki yang strtegis. Hal ini menyebabkan Turki tenggelam dalam kemelut politik berupa peraliha kekuasaan silih berganti dan saling menjatuhkan. Untuk menyelamatkan Turki dari kehancuran muncul Gerakan Turki Muda. Gerakan ini dipimpin oleh Mustafa Kemal Pasha yang mengusung paham nasionalisme. Ia menuntut adanya pembaruan dan modernisasi di sektor kehidupan masyarakatnya. Akhirnya pada 29 Oktober 1923, Mustafa Kemal Pasha memproklamasikan berdirinya Republik Turki menggantkan pemerintahan kesultanan. Mustafa Kemal Pasha yang dijuluki Attturk atau Bapak Turki memerintah Republik Turki dengan system Barat.
6). Pergerakan Nasionalis Mesir
Secara turun temurun Mesir dikuasai oleh Bangsa Turki,Perancis dan Inggris secara bergantian.Sudah sejak lama Bangsa Mesir ingin memerintah negerinya sendiri, tetapi usaha itu belum juga membuahkan hasil. Upaya pertama dilakukan oleh Muh.Ali ketika Mesir menjadi bagian dari Kesultanan Turki. Ia ditunjuk pasha (gubernur) Mesir. Ia mulai memodernisasi dan membangun Mesir agar menjadi negara yang kuat dan mereka dengan menggunakan tenaga-tenaga orang Perancis. Mesir mencoba melepaskan diri dari Turki dengan bantuan Perancis sehingga pecah perang Mesir-Turki (1839-1840).Namun, Turki yang dibantu Rusia dan Inggris terlalu kuat bagi Mesir. Melaui konvensi Alexandria (1840) Mesir secara perlahan-lahan harus menerima kehadiran Inggris di negarannya.
Perjuangan untuk mendapatkan pemerintahan sendiri terus dilanjutkan melalui kaum nasionalis. Gerakan ini dipimpin oleh Arabi Pasha (1881-1882) dengan tujuan menentang kekuasaan Bangsa Eropa terutama Inggris di negeri Mesir. Setelah PD II berakhir nasionalisme Mesir terus berkobar menentang kekuasaan Inggris yang masih bercokol di Mesir. Puncaknya, pada Juli 1952 meletus Revolusi Mesir. Akhirnya, pada tanggal 18 Juni 1953 menjadi negara merdeka berbentuk republik. Meskipun telah merdeka, gerakan nasionalisme ini terus digelorakan oleh Gamal Abdul Nasser

7). Gerakan Nasionalisme Mozambique
Gerakan pembebasan Mozambique bernama Frelimo didirikan oleh Dr.Eduardo Chivambo Mondlane di Dar-es-Salam (ibukota Tanzania) tahun 1962. Dari Tanzania, para gerilyawan Mozambique mengadakan perlawanan terhadap Portugis. Mereka mendapat bantuan senjata dari RRC dan negara-negara komunis di Erop, sedangkan bantuan tempat dan moril diperoleh dari negara-negara Afrika merdeka. Setelah Modlene meninggal, ia digantikan oleh Samora Moises Machel sebagai presiden pertama. Negara baru tersebut menjalankan system komunis dengan mengadakan pertanian kolektif dan nasionalisasa perusahaan-perusahaan.

8). Gerakan Nasionalisme Afrika Selatan
Munculnya gerakan nasionalisme di Afrika Selatan bertujuan untuk menghapus system Aphertheid. Perjuangan bangsa kulit hitam untuk menentang kekuasaan Apartheid berhasil dicapai setelah dilaksanakan pemilihan umum mulitiras dengan terpilihnya Nelson Mandela sebagai presiden Afrika Selatan yang pertama dari bangsa kulit hitam.

9). Gerakan Nasionalisme Angola.
Munculnya nasionalisme di Angola bertujuan untuk mencapai kemerdekaan dan membebaskan diri dari kekuasaan bangsa Portugis. Angola berhasil mencapai kemerdekaan tanggal 11 November 1975.


SEJARAH PERANG DNGIN
Perang Dingin (1947–1991) adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut blok barat ) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947—1991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut.


MUNCULNYA PERANG DINGIN 
    Perang DuniaII membawa perubahan yang sangat luas dalam hidupan masyarakat dunia , baik dalam bidang politik , ekonomi , maupun sosial budaya . Dalam bidang politik , perang DuniaII menyebabkan Amerika serikat dan Uni Soviet yang tergabung dalam pihak sekutu sebagai pemenang dalam PD II tampil sebagai negara raksasa (super power) dan berperan sebagai pemegang hegemonia politik di dunia . karena Amerika Serikat dan Uni Soviet merasa sama kuat maka terjadilah persaingan dan perebutan pengaruh sebagai negara nomor 1 di dunia . Amerika Serikat semakin kuat pengaruhnya dan berupaya menyebarluaskan paham liberal dengan cara membantu negara yang hancur akibat PD II seperti Turki dan Yunani . Tujuannya adalah untuk mencegah agar kedua negara tersebut tidak jatuh dalam pengaruh Uni Soviet . sebagai negara yang secara ekonomi sangat kuat , Amerika Serikat juga memberikan bantuan kepada negara-negara di kawasan eropa dan asia sehingga lahirnya  negara blok kapitalis atau blok barat yang berideologi liberal kapitalis . untuk menangkal pengaruh komunis maka Amerika serikat dan negara-negara yang tergabung dalam blok barat mendirikan pakta pertahana bersama pada tahun 1949 yang disebut NATO (North Atlantic Treaty Organization) atau Organisasi Pertahanan Atlantik Utara . adapun negara-negara yang menjadi anggota NATO adalah Inggris ,Irlandia ,Norwegia , Denmark, Belgia ,Belanda ,Luksemburg , Prancis , Portugal , Kanada , Dan Amerika Serikat yang bermarkas di Brussel . Uni Soviet  yang juga menjadi pemenang dalam perang  Dunia II juga berusaha menyebarkan pengaruh kepada negara negara yang baru merdeka dengan cara membentuk Cominfrom atau Organisasi Komunis Internasional untuk dijadikan sebagai alat propaganda dalam menyebarluaskan pengaruh ideologi komunis ke seluruh dunia . untuk mengimbangin kekuatan NATO maka pada tahun 1955 Uni Soviet mendirikan suatu  pakta pertahanan , yaitu Pakta Warsawa yang anggotanya terdiri atas Uni Soviet , Albania , Bulgaria , cekoslowakia , Jerman Timur , Hongaria , Polandia , dan Rumania yang berideologi komunis. Dengan adanya perebutan pengaruh antara kedua negara adikuasa tersebut situasi politik di dunia kembali tegang dan mengakibatkan timbulnya rasa saling curiga dan perlombaan senjata antara antara kedua belah pihak sehingga masing-masing pihak diliputi susana perang dingin . perang dingin (Cold War) adalah perang dalam bentuk ketegangan sebagai  perwujudan konflik antara blok barat dan blok Timur . Secara umum faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya Perang Dingin , antara lain sebagai berikut .
Penyebab Terjadinya Perang Dingin
Perang Dingin antara Amerika Serikat (USA) dan sekutu-sekutunya di satu pihak dan Uni Soviet (USSR) serta kawan-kawannya di pihak lain berawal dari masalah penyelesaian Perang Dunia II (PD II). Dalam PD II tersebut, USA dan USSR berada dala satu Sekutu dan memenangkan perang terhadap Jerman, Italia, dan Jepang.
Ternyata, kemenangan total Sekutu tersebut tidak diikuti dengan terciptanya perdamaian sejati. Persekutuan USA dan USSR ditandai dengan perbedaan ideologi yang kontras antara kapitalis-liberalis dan komunis. Keduanya berseteru setelah perang melawan Hitler, Musolini, dan kawan-kawan berakhir. Konferensi antara Stalin (USSR), Roosevelt (USA) dan Churchill (Inggris) yang dikenal dengan The Big Three atau Tiga Besar yang diselenggarakan di kota Iran, Teheran (Konferensi Teheran), pada November 1943, merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian-kejadian berikutnya. Dalam konferensi tersebut, mereka menyatakan untuk menghancurkan Jerman dan berusaha mencari strategi militer terbaik.
Pada Konferensi pasca perang di Postdam (Juli 1945), perbedaan yang berlangsung lama mengenai Eropa Timur, akhirnya muncul kembal lebih jelas, Presiden USA, Harry S. Truman, memiliki kebijaksanaan berbeda dengan pendahulunya. Dia menginginkan diselenggarakannya pemilu yang bebas di seluruh negara-negara di Eropa Timur. Stalin menolak usulan tersebut dengan mengatakan “Sebuah pemerintahan yang dipilih secara bebas di Eropa Timur akan membentuk pemerintahan anti Uni Soviet dan kami tidak akan mengizinkannya.”
Perbedaan pandangan antara Uni Soviet dan USA dalam Konferensi Posdam tersebut dianggap sebagai kunci asal mula Perang Dingin. Sikap orang-orang Amerika Serikat yang dipengaruhi oleh “perang suci” terhadap Hitler dan pandangan politik di Amerika yang diperngaruhi oleh jutaan pemilih dari negara-negara Eropa Timur, menginginkan diadakannya pemilu yang bebas di negara-negara yang telah diduduki oleh Uni Soviet. Di pihak lain, Stalin, yang merasakan dan menyaksikan sendiri negerinya hancur akibat dua serangan raksasa pasukan Nazi Jerman menginginkan keamanan militer yang total dari Jerman dan sekutu-sekutu potensialnya di Eropa Timur untuk selamanya. Stalin percaya bahwa hanya negara-negara komunis yang dapat menjadi sekutu sejati bagi Uni Soviet Oleh karena itu, Stalin khawatir bahwa pemilu yang bebas akan menghasilkan pemerintahan yang bermusuhan dengan USSR di perbatasan sebelah barat. Sejak pasukan Stalin menduduki negara-negara timur, Stalin merasa harus konsisten dengan keyakinannya.
Jawaban USA terhadap konsep keamanan Stalin, yang tampaknya berlebihan, mulai terlihat. Pada Mei 1945, sebelum diselenggarakan konferensi Postdam, Truman mengusulkan dihentikannya semua bantuan ke USSR. Pada Oktober 1945, Truman menyatakan bahwa USA tidak akan mengakui suatu pemerintahan yang didirikan dengan paksa dan tidak mengabaikan aspirasi politik rakyatnya.
Pada Maret 1946, mantan PM Inggris, Churchill, ketika mengunjungi USA, menyatakan di depan publik Amerika bahwa “tirai besi” telah digelar diseluruh daratan Eropa dengan membagi Jerman dan Eropa ke dalam dua kubu yang saling berlawanan. Segera setelah itu muncul kembali sikap emosional dan sikap mencela orang Amerika terhadap Stalin serta Uni Soviet. Sikap tersebut kemudian menjadi bagian dari kehidupan politik Amerika di era Perang Dingin. USA sendiri meresponnya dengan melakukan mobilisasi di berbagai bidang dengan cepat.
Agen-agen rahasia Stalin diseluruh dunia memanaskan situasi dengan mengungkapkan pentingnya “perjuangan ideologi melwan imperialisme kapitalis.” Partai Komunis besar dan terorganisasi dengan baik di Italia dan Prancis mengungkapkan rencana Amerika Serikat untuk mengambil alih Eropa dan dengan agresif menentang pemerintahan mereka melalui cara-cara kekerasan dan pemogokan. Uni Soviet juga melakukan tekanan terhadap Iran dan Turki yang terlalu pro Amerika. Perang sipil yang disponsori USA juga terjadi di Yunani dan Cina. Sejak musim semi 1947, di mata Amerika, Uni Soviet telah berusaha mengeskpor komunisme dan melakukan kegiatan sebversi ke negara-negara Eropa Barat.
Untuk menyikapi USSR, Amerika melalui Doktrin Presiden Truman melaksanakan politik containing atau pengepungan terhadap komunisme di kawasan yang sudah dikuasai oleh Tentara Merah. Truman meminta kepada Kongres USA untuk mengirimkan bantuan militer ke Yunani dan Turki. Agar negara-negara Barat tidak jatuh ke tangan komunis, USA juga menawarkan program bantuan kepada negara-negara Eropa melalui Marshall Plan.
Stalin menolak program bantuan Marshall Plan bagi semua negara-negara Eropa Timur. Sebagai jawaban terhadap rencana tersebut, Stalin segera membersihkan unsur-unsur nonkomunis dalam tubuh pemerintahan Eropa Timur dengan membentuk sistem Pemerintahan Soviet, satu partai diktator komunis. Pendudukan Cekoslovakia pada Februari 1948, merupakan jawaban Uni Soviet terhadap sikap USA.
Pendudukan tersebut menimbulkan kekhawatiran terhadap semakin berkembangnya komunisme di Eropa yang dimulai dari negara-negara Eropa Timur dan Jerman. Ketika Stalin memblokade semua lalu lintasbarang dab manusia dari zone pendudukan Barat di Jerman ke Berlin Barat, Sekutu meresponya degan melakukan “jembatan udara”, mendrop bahan makanan dengan pesawat terbang ke Berlin Barat. Selama 324 hari “jembatan udara” mengangkut berton-ton bahan makanan ke Berlin sebagai bentuk pelaksanaan politik cotaining.
Pada 4 April 1949, Amerika Serikat berhasil membujuk negara-negara Eropa Barat untuk menandatangani pendirian suatu pakta pertahanan yang dikenal dengan nama North Atlantic Treaty Organization(NATO) atau Organisasi Pertahanan Atlantik Utara. Anggotanya terdiri atas Inggris, Irlandia, Islandia, Norwegia, Denmark, Belgia, Belanda, Luxemburg, Prancis, Portugal dan Kanada serta Amerika Serikat. Segera setelah itu pada 1955, Uni Soviet juga mengikat negara-negara satelitnya di Eropa Timur yang berhaluan komunis dalam Pakta Warsawa. Anggotanya terdiri atas Unis Soviet, Albania, Bulgaria, Cekoslovakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia dan Rumania. Dengan adanya pakta petahanan, kedua pemimpin blok militer berlomba-lomba saling mengembangkan senjata, memata-matai dan mempertahankan pegaruhnya bersama sekutunya masing-masing yang sengaja ditujukan untuk menghadapi ancaman NATO.

AKHIR DARI PERANG DINGIN ( 1989 )
DUA negara adidaya, AS dan Uni Soviet, mendeklarasikan berakhimya Perang Dingin setelah berbincang dua hari di Pertemuan Puncak Malta. Pada konferensi pers bersama yang diadakan di kapal layar Soviet, Maxim Gorky, kedua pihak menyatakan akan mengurangi jumlah pasukan dan persenjataan di Eropa. Pemimpin Soviet, Mikhail Gorbachev, mengatakan ia tidak akan pernah menyulut perang terbuka dengan AS.
Sementara itu, Presiden AS George Bush mengatakan kedua pihak dapat merealisasikan perdamaian dan bekerja sama untuk waktu yang lama. Pertemuan Puncak Malta merupakan pertemuan terpenting sejak 1945, ketika Churchill, Stalin, dan Roosevelt menyetujui rencana pascaperang untuk Eropa di Yalta.
Dalam 8 jam terakhir dari pembicaraan yang dilakukan kedua pemimpin negara adidaya itu, terjadi perbedaan mengenai kebijakan di Amerika Tengah dan pemotongan dalam armada laut. Maka, kedua pihak memutuskan melakukan pembicaraan lebih lanjut pada Juni 1990.

DAMPAK PERANG DINGIN 

 
"Dampak Positif"

Selama Perang Dingin berlangsung perkembangan IPTEK maju pesat karena kedua Blok ini banyak melakukan pengembangan dan mempunyai hasil yang sangat bagus terutama masalah eksplorasi luar angkasa. Perang Dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947—1991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut.
Dampak positif di tiap bidang :

1. Bidang Ekonomi

Dalam bidang ekonomi ternyata perang dingin juga membawa dampak positif pada perekonomian dunia. Baik itu secara sengaja maupun tidak sengaja. Hal ini ditandai dengan munculnya negara super power. Dengan adanya negara super power, maka perekonomian dunia banyak dikuasai oleh para pemegang modal. Mereka saling berlomba untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dengan cara menginvestasikan modal mereka ke negara-negara berkembang yang upah buruhnya masih relatif rendah. Sehingga keuntungan mereka juga melambung tinggi.
Namun siapa sangka bahwa hal diatas juga berdampak baik bagi negara yang ditempati untuk membuka usaha para pemilik modal. Pertumbuhan ekonomi di negara itu juga akan tumbuh pesat. Jadi keduanya diuntungkan dalam usaha ekonomi ini. Pada saat itu negara pemilik modal yang berlomba-lomba untuk menguasai dunia perekonomian, secara tidak langsung juga membawa unsur politik didalamnya. Sehingga pemilik modal besar mendapatkan keuntungan besar, sementara negara yang modalnya terbatas keuntungannya juga kecil. Karena itu munculah istilah globalisasi ekonomi di masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukanlah beberapa tindakan seperti misalnya menyatukan mata uang. Contoh yang sangat terlihat adalah negara-negara di kawasan eropa yang menyatukan mata uang mereka menjadi euro.

2. Bidang Militer

Karena adanya rasa iri di antara negara- negara yang berseteru, masing-masing negara mulai meningkatkan persenjataannya. Mereka melakukan hal ini agar tidak kalah dengan negara besar. Dengan begitu persaingan senjata semakin maju dan berkembang pesat. Itu semua memacu tiap negara untuk terus mengembangkan pertahanan negaranya masing-masing.

3. Bidang Sosial Budaya.

Menyebarnya isu-isu HAM mulai sedikit demi sedikit mengglobal. Secara langsung adanya undang-undang tentang HAM mulai diakui, karena itu rakyat menyetujui peresmian HAM itu sendiri. Dengan adanya HAM, rakyat semakin percaya akan adanya demokrasi dan tidak ada lagi penindasan bagi kaum lemah.

4. Luar angkasa

Perang dingin ini juga membawa pengaruh besar pada perkembangan keruangangkasaan yang kita miliki. Mungkin jika tidak ada perang dingin, kita tidak akan tahu bagaimana bentuk tata surya kita. Pada saat itu kedua negara yang bersengketa saling berlomba-lomba menunjukkan kepada dunia bahwa negara merekalah yang paling baik dengan menyebarkan doktrin-doktrin yang mereka miliki.
Karena untuk meningkatkan gengsi negara mereka maka mereka sama-sama berlomba untuk meluncurkan roket ke luar angkasa. Hasilnya, kita semua menjadi tahu bahwa sebenarnya kita ada pada tata surya apa, kemudian bagaimana bentuknya. Terlepas dari siapa yang pertama kali mengabarkan berita ini, namun dengan adanya perang dingin ini secara tidak langsung juga berdampak pada perkembangan ilmu pendidikan keruang angkasaan kita.

5. Teknologi

Pada masa perang dingin sains dan teknologi yang terpaut dengan kegiatan militer mendapat sorotan yang lebih dari pemerintah. Pemerintah bersedia mengeluarkan dana yang besar demi kemajuan iptek di negara mereka.
Pada periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu yang mempelajari dampak sains pada masyarakat. Di negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi urusan individu atau komunitas berskala kecil. Teknologi modern mempunyai tujuan-tujuan nasional pada wilayah ideologi, militer, ataupun ekonomi dan bentuk kesadaran nasional untuk menggali sumber-sumber alam yang ada. Ini juga bertujuan untuk mewujudkan produksi barang dengan skala yang besar.


"Dampak Negatif"
Perang Dingin ini juga membawa dampak yang negatif pula, selama Perang Dingin berlangsung masyarakat mengalami ketakutan akan perang nuklir yang lebih dahsyat dari perang dunia kedua. Dampak lainnya adalah terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur yang dipisahkan oleh Tembok Berlin.

Dampak negatif di tiap bidang :
1. Bidang Militer

Dengan adanya senjata nuklir yang dikembangkan secara pesat oleh kedua negara, maka masyarakat dunia mengalami ketakutan yang luar biasa akan adanya kemungkinan perang nuklir yang sebenarnya oleh kedua negara yang bersengketa itu. Saat itu memang sempat beredar rumor bahwa uni soviet sudah meletakkan nuklir-nuklirnya di kuba dan diarahkan ke Amerika. Mendapat ancaman nuklir seperti itu Amerika tidak tinggal diam. Amerika kemudian menandatangani terbentuknya NATO. Ini adalah suatu organisasi pertahanan yang kira-kira menyetujui tentang perjanjian bahwa apabila salah satu negaranya diserang maka dianggap sebagai serangan terhadap NATO. Setelah mengetahui hal ini maka pemerintah Uni Soviet menarik kembali rudal-rudal nuklirnya dari Kuba.

2. Bidang Politik

Dampak dalam bidang politik dapat kita lihat dari dibangunnya tembok berlin di Jerman sebagai batas antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Dalam perang dunia kedua negara ini memang sudah terbagi menjadi 2, yaitu Jerman Baran yang beribukota di Bonn dan Jerman Timur yang beribukota di Berlin. Negara ini mengalami perpecahan karena adanya 2 paham yang berbeda berlaku di negara ini, yaitu liberal yang dianut jerman barat dan Komunis yang dianut jerman timut.
Dalam perjalanan pemerintahannya, Jerman barat mengalami perkembangan yang jauh lebih pesat daripada Jerman timur. Oleh sebab itu, banyak orang Jerman timur yang memutuskan untuk hijrah ke Jerman barat. Namun karena saat itu terjadi perang dingin antara Amerika dan Uni Soviet, Uni soviet merasa tersinggung dengan adanya orang-orang pindah ke Jerman Barat. Kerena itu Uni soviet mendanai dan mendukung untuk membangun sebuah tembok yang berada di kota berlin yang menyebabkan terbelahnya kota itu. Selain itu di tembok ini, uni soviet juga menyiagakan tentaranya agar menembaki orang-orang yang masih berani untuk menyebrang. Kemudian tembok ini sangat dikenal orang sebagai simbol bagi perang dingin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar