Prasejarah atau nirleka (nir: tidak ada,
leka: tulisan) adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada masa
di mana catatan sejarah yang tertulis belum tersedia. Zaman prasejarah dapat
dikatakan bermula pada saat terbentuknya alam semesta, namun umumnya digunakan
untuk mengacu kepada masa di mana terdapat kehidupan di muka Bumi dimana
manusia mulai hidup.
Zaman
prasejarah dengan zaman sejarah dibatasi dengan mulai adanya tulisan. Hal ini
menimbulkan suatu pengertian bahwa prasejarah adalah zaman sebelum ditemukannya
tulisan, sedangkan sejarah adalah zaman setelah adanya tulisan. Berakhirnya
zaman prasejarah atau dimulainya zaman sejarah untuk setiap bangsa di dunia
tidak sama tergantung dari peradaban bangsa tersebut. Salah satu contoh yaitu
bangsa Mesir sekitar tahun 4000 SM masyarakatnya sudah mengenal tulisan,
sehingga pada saat itu, bangsa Mesir sudah memasuki zaman sejarah. Zaman
prasejarah di Indonesia diperkirakan berakhir pada masa berdirinya Kerajaan
Kutai, sekitar abad ke-5; dibuktikan dengan adanya prasasti yang berbentuk yupa
yang ditemukan di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur baru memasuki era
sejarah.
Zaman batu adalah suatu periode
ketika peralatan manusia secara dominan terbuat dari batu walaupun ada pula
alat-alat penunjang hidup manusia yang terbuat dari kayu ataupun bambu. Namun
alat-alat yang terbuat dari kayu atau tulang tersebut tidak meninggalkan bekas
sama sekali. Hal ini disebabkan karena bahan-bahan tersebut tidak tahan lama. Dalam
zaman ini alat-alat yang dihasilkan masih sangat kasar (sederhana) karena hanya
sekadar memenuhi kebutuhan hidup saja. Zaman batu tua diperkirakan berlangsung
kira-kira 600.000 tahun yang lalu, yaitu selama masa pleistosen (diluvium). Pada
zaman paleolithikum ini, alat-alat yang mereka hasilkan masih sangat kasar.